Investigasitimes.com, Kabupaten Tuban – Keberadaan pertambangan pasir silika ilegal di Tuban menjadi perhatian publik. Pasalnya, meskipun berbagai media telah menayangkan pemberitaan terkait keberadaan tambang ilegal tersebut, tetapi jumlah tambang pasir silika ilegal bukan semakin berkurang tetapi semakin bertambah. Seperti yang terjadi di Dusun Kenti Desa Talangkembar, Kecamatan Montong Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur.
Pelaku pertambangan di Desa Talangkembar muncul nama inisial MS, tetapi yang mengherankan warga karena excavatornya diambilkan dari lokasi Montongsekar milik Santoso yang merupakan bos terbesar karena memiliki hampir 90% lokasi wilayah pertambangan.
“Yang muncul di pertambangan ilegal Dusun Kenti Desa Talangkembar Kecamatan Montong bernama MK (inisial, Red),” ucap salah seorang narasumber yang enggan namanya dimunculkan karena faktor keamanan, Rabu (9/7/2025).
Menurutnya, sudah sekitar 4 hari ini tambang tersebut beroperasi.
“Saya tidak tahu apakah tambang tersebut ada hubungannya sama Santoso atau tidak, yang saya tahu alatnya diambilkan dari lokasi miik Santoso yang berada di Montongsekar,” imbuhnya.
Orang Kepercayaan Santoso berinisial AS saat dikonfirmasi tidak mengakui jika alatnya di bawa ke tambang Dusun Kenti.
“Ora (tidak) alatku saya taruh di cucian,” jawab AS saat dikonfirmasi, (9/9/2025).
Kalau infonya valid tolong suruh cek ke Gunung Triman (lokasi tambang Desa Montongsekar Kecamatan Montong, Red) karyawan sudah bayaran (gajian, Red), warung dan sopir apa belum.
“Hari ini 10 truk di tarik dan dijual,” ungkapnya.
Mendukung komitmen Pemerintah Prabowo terhadap pemberantasan tambang ilegal yang merusak lingkungan dan menggerogoti penerimaan negara. Publik berharap mulai Kapolres hingga Kapolsek Montong untuk segera menindak pelaku pertambangan ilegal di Dusun Kenti Desa Talangkembar, Kecamatan Montong Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur, Akan kah aparat penegak hukum berani menindak aktivitas di lokasi pertambangan tersebut akan ditayangkan oleh media ini melalui pemberitaan selanjutnya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada statement baik dari pelaku ataupun dari APH (Bersambung).









