Investigasitimes.com, Koltim – Nama Bahtra Banong, Wakil Ketua II DPR RI, belakangan ini ramai diperbincangkan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pemberitaan yang beredar mengindikasikan bahwa, politikus dari Partai Gerindra tersebut diduga ikut menikmati aliran dana tersebut.
Dugaan ini muncul setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua anggota DPR RI, Heri Gunawan dari Fraksi Gerindra dan Satori dari Fraksi NasDem sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
Dari keterangan kedua tersangka, terungkap bahwa ada sekitar 44 anggota DPR RI lainnya yang diduga menerima kucuran dana CSR BI-OJK.
Salah satu nama yang mencuat adalah Bahtra Banong, yang diduga menerima dana tersebut dan mengalokasikannya ke Yayasan Marennu Cerdas Sultra.
Yayasan ini disinyalir terafiliasi dengan salah seorang anggota DPRD Kolaka Timur (Koltim) terpilih pada Pemilihan Umum 2024.
Terkait hal ini, Bahtra yang dikonfirmasi cegat usai menghadiri sekaligus membuka kegiatan penguatan pengawas pemilu di Farm Baros, Kecamatan Tirawuta, Kolaka Timur tak memberi komentar banyak. Bahkan Bahtra ‘terkesan’ menghindari pertanyaan wartawan media ini yang hendak diajukan kepadanya.
“Waduh…Saya nggak kesitu. Saya nggak punya kewenangan. Tanya yang keberhak ajalah, ya,” jawab Bahtra singkat.
Sebaliknya, ketika dipertanyakan soal sejauh ini apakah sudah ada pemanggilan dari KPK terhadap dirinya, Bahtra mengaku belum mengetahuinya.
“Saya belum tau itu,” ucapnya sembari buru-buru melangkah
Kasus dana CSR BI-OJK ini masih terus bergulir dan menjadi perhatian publik, mengingat banyaknya nama anggota DPR RI yang diduga terlibat.
Masyarakat berharap KPK dapat segera menuntaskan kasus ini secara transparan dan mengungkap semua pihak yang terlibat, demi menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga legislatif.
