Kunker Mentan RI: Plt Bupati Koltim Harapkan Dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat Guna Wujudkan Pembangunan Pertanian & Perkebunan

Investigasitimes.com, Koltim – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Prof. Dr H Syahril Yasin Limpo SH MSi MH (SYL) melakukan kunjungan kerja (kunker) di wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim). Kunjungan kerja ini merupakan kali pertama dilakukan oleh Syahril Yasin Limpo selama menjabat sebagai menteri, Minggu (6/11/2022).

Setidaknya ada dua agenda kunker yang dilakukan Syahril Yasin Limpo di Koltim. Pertama melepas bibit ikan di bendungan Kecamatan Ladongi. Kedua, melakukan temu langsung serta dialog dengan para petani yang ada di Desa Talinduka, Kecamatan Dangia.

Dalam kunker ini, Syahril Yasin Limpo juga turut didampingi oleh Gubernur Sulawesi Tenggara,Ali Mazi SH.

Kedatangan Syahril Yasin Limpo disambut baik dan hangat oleh Plt. Bupati Koltim, Abdul Azis SH, Ketua DPRD Koltim, Suharmi Nasir, Sekda Koltim, Iqbal Tongasa, para OPD maupun anggota DPRD Koltim lainnya.

Syahril Yasin Limpo bersama Gubernur Sulawesi Tenggara tiba di bendungan Ladongi sekitar 10.30 WITA. Tanpa berlama-lama, Syahril Yasin Limpo bersama Gubernur Sulawesi Tenggara serta Plt Bupati Koltim, Abdul Azis langsung melepas 10.000 bibit ikan di perairan bendungan Ladongi.

Adapun bibit ikan yang dilepas terdiri dari sebanyak 5.000 ekor ikan nila dan 5.000 ekor bibit ikan emas.

Usai kegiatan pelepasan bibit ikan, Syahril Yasin Limpo kemudian bergeser ke Desa Gunung Jaya, Kecamatan Dangia untuk melakukan panen raya.

SYL mengapresiasi sinergitas petani dan Pemprov Sultra dalam meningkatkan produktivitas selama beberapa tahun terakhir.

Kata SYL, peningkatan produksi merupakan perintah langsung Presiden Jokowi dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong daerah dalam melakukan ekspor. Olehnya itu kolaborasi dan sinergitas pemerintah dan petani harus semakin diperkuat.

“Setiap saat saya harus kesini melihat kegiatan yang dilakukan bersama gubernur dan bupatinya. Dan ini saya kira kerja hampir semua gubernur yang harus saya apresiasi karena itu perintah bapak Presiden Jokowi,” ucap SYL.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi mengatakan wilayah Sulawesi Tenggara merupakan wilayah subur yang memiliki area pesawahan luas dan tanah yang cukup subur dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Bahkan khusus untuk sulawesi tenggara saat ini sudah pencanangan area guna menunjang pertanian di Sulawesi Tenggara agar dapat semakin maju.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi juga mengatakan, bahwa Provinsi Sultra memiliki potensi lumbung pangan terbesar di Indonesia karena terdapat hamparan sawah yang luas dan produktivitas padi yang cukup besar.

“Disini saya melihat panen raya provinsi Sultra sudah sangat baik karena produktivitasnya cukup besar. Diharapkan ke depannya, wilayah Sultra mampu meningkatkan produktivitas lebih tinggi lagi agar menjadi lumbung pangan terbesar di Indonesia,” katanya.

Sementara Plt Bupati Koltim, Abdul Azis menyampaikan, ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Mentan RI yang telah berkenan hadir di Kabupaten Koltim.

Azis menggambarkan bahwa sebagian besar masyarakat Koltim bekerja pada sektor pertanian dalam arti luas. Hal itu dapat dilihat dari kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor pertanian mencapai 40,80 persen.

Disebutkan, perekonomian Kabupaten Koltim tahun 2020 mengalami perlambatan akibat covid-19. Akan tetapi ditahun 2021 dan 2022 kondisi ekonomi mulai tumbuh sebesar 4,83 persen. Jumlah penduduk miskin sebesar 20.030 jiwa. Persentase penduduk miskin 14,35 persen dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 67,76 persen.

“Kabupaten Kolaka Timur merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan luas lahan sawah mencapai 16.864 hektar. Lahan sawah irigasi 14.065 hektar. Selebihnya adalah sawah tadah hujan dengan luasan 2.884 hektar. Luas tanam padi di Koltim tahun 2022 mencapai 27.861 hektar, dengan luas panen 27.158 hektar. Total produksi sebanyak 13.011,27 ton gabah kering giling,”ujar Azis.

Produktivitas tanaman padi di Kabupaten Koltim sebesar 4,67 ton per hektar. Dan hal ini masih tergolong rendah. Beberapa faktor penyebab diantaranya tingginya intensitas serangan hama penyakit,rendahnya pengetahuan petani, terbatasnya tenaga penyuluh dan belum memadainya infrastruktur irigasi.

Pembangunan sektor pertanian dapat dilakukan dengan beberapa hal. Salah satu diantaranya dengan kegiatan ekstensifikasi. Adapun luas lahan potensi penambahan luasan area persawahan yang telah dilakukan Survey Investigasi dan Design (SID) pada masing-masing kecamatan dari tahun 2015-2020 yakni seluas 4.264,36 hektar.

“Dengan ini kami mohon kiranya bapak Menteri Pertanian dapat memberikan bantuan percetakan lahan baru untuk dimanfaatkan oleh masyarakat Kolaka Timur,” pinta Azis

Untuk sektor perkebunan di kabupaten Koltim masih didominasi tanaman kakao. Luas lahannya mencapai 57.916,93 hektar. Dengan produksi 18.188. TON. Kemudian disusul tanaman cengkeh,kelapa dalam, kopi robusta, lada, pala dan sawit.

“Potensi Holtikultura di Kabupaten Koltim terdiri dari tanaman durian seluas 1.092 hektar, jagung manis 80 hektar, jagung pulut 80 hektar,alpukat 190 hektar, bawang merah 110 hektar, dan aneka cabai 100 hektar,” kata Azis

Azis menyebutkan, beberapa kendala yang dihadapi disektor perkebunan diantaranya minimnya sarana dan prasarana pendukung misalnya perlunya pengembangan jalan produksi, pembangunan jalan produksi, pembangunan irigasi/embung dan perlunya sarana alat dan mesin pertanian.

“Selain beberapa faktor tersebut yang kami sampaikan maka dalam rangt terus meningkatkan sektor pertanian dan perkebunan kami bermaksud mengadakan sistem pertanian terpadu yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (Integrated Farming) dengan memanfaatkan keterkaitan antara komoditi tanaman pangan, perkebunan,hortikultura serta peternakan dan perikanan,” ucap Azis

“Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian dan perkebunan dengan pengembangan di tiga lokasi yaitu desa Talinduka seluas 173 hektar, desa Lara, Kecamatan Tirawuta 183 hektar dan desa Mokupa, Kecamatan Lambandia 118 hektar. Pemda Koltim sangat mengharapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi dan pemerintah pusat. Semoga kehadiran bapak Menteri bersama jajarannya dapat memberi dukungan kepada kami untuk mewujudkan pembangunan pertanian dan perkebunan,” sambungnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *