Ada “Duka” Warga Ditengah Rute Dolar Perusahaan Pertambangan Morombo

  • Whatsapp

Investigasitimes.com, Konut – Jalan poros menuju Desa Morombo, penuh dengan resiko. Dikala musim hujan tiba, akses jalan terasa licin.

Bagi kendaraan roda dua khususnya sepeda motor harus kuat-kuat memegang stir. Sebab kalau tidak, bisa-bisa jatuh terpental (kecelakaan).

Sudah banyak warga setempat yang mengalami peristiwa jatuh saat melewati jalan desa dalam kondisi licin.

“Saya sudah beberapa kali terjatuh. Itu hari, waktu dari Kendari mau ke sini (Marombo) tiga kali saya jatuh. Untuk sampai ke rumah terpaksa harus dikasi kempes ban motor, supaya bisa jalan sampai ke rumah,” ujar salah seorang warga kepada media ini, Sabtu (11/1/2025).

Bukan saja petaka licin di musim hujan, akan tetapi ketika musim panas tiba, warga pula dibuat “kenyang” oleh debu yang berterbangan.

Rata-rata rumah warga, utamanya di jalur poros jalan telah diselimuti atau terkotori oleh debu. Estetika atau keindahan daripada warna rumah mereka pun berubah dan sangat merusak pemandangan. Parahnya lagi, debu-debu tersebut juga berhasil menyusup masuk ke dalam rumah-rumah warga.

“Kalau kita habis mandi,lantas berjalan menuju ke kamar tengah. Pas kita duduk, kita punya telapak kaki sudah merah lagi. Padahal lantainya sudah dibersihkan sebelumnya. Jangankan itu, kita ambil pakaian saja didalam lemari kadang sudah berwarna kemerahan,” keluh warga lainnya.

Debu-debu pertambangan yang ada ini, sangat rentan dan sangat dapat menggangu kesehatan terutama bagian organ dalam bernama paru-paru. Yang mana, dalam jangka waktu yang lama berpotensi menyebabkan penyakit inspeksi saluran pernapasan (ispa).

Bagi ibu-ibu yang sedang dalam kondisi hamil atau memiliki balita (bayi dibawah lima tahun) tentu menjadi sebuah “ancaman”.

Di wilayah Marombo ini, aktivitas perusahaan-perusahaan pertambangan begitu aktif berjalan. Mereka (pihak perusahaan) juga memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) atau yang lebih kental diistilahkan oleh masyarakat setempat yakni “uang debu”.

Uang itu sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan pertambangan atas dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan diberikan kepada warga dalam jumlah yang berbeda.

Walau demikian, hal itu tidak sebanding dengan tingkat resiko kesehatan yang didapatkan oleh warga. Ditengah Desa Morombo menjadi rute dolar bagi perusahaan pertambangan, namun ada lintasan licin sebagai duka yang membahayakan keselamatan masyarakatnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *